Kejadian Lama Terulang Kembali

Pasca Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2019, Universitas Islam Indonesia (UII) melanjutkan agendanya dengan mengadakan Kuliah Perdana guna menyambut mahasiswa/mahasiswi baru. Kuliah Perdana diselenggarakan pada Selasa (13/08/2019) di Auditorium Kahar Muzakir ini melibatkan pihak kampus (rektorat), Organisasi Internal, dan juga Mahasiswa Baru.

Sementara di luar auditorium, sebagai bentuk penyambutan mahasiswa baru, tampak berkibar bendera dari berbagai organisasi maupun himpunan mahasiswa di lingkup internal kampus.

Tidak hanya itu, beberapa Organisasi Eksternal juga turut eksis ketika Kuliah Perdana. Mereka melakukan aksi pemasangan bendera. Akan tetapi, sensitivitas akan kehidupan berorganisasi di lingkungan kampus menguat dikarenakan adanya pemasangan bendera oleh Organisasi Eksternal.

Kejadian itu menimbulkan penolakan dari tim monitoring dengan mencabut bendera yang terpasang. Tim monitoring itu terdiri dari Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas (DPM-U) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa tiap fakultas (DPM-F).

“Informasinya sejak malam, penyebaran brosur itu nggak boleh. Untuk Organisasi Eksternal hanya diperbolehkan stand, bukan bendera. Makanya ketika di grup ramai soal bendera HMI dan PMII, udahlah langsung ke depan langsung mencabut bendera,” ujar Komisi 1 DPM-FMIPA UII yang juga sebagai tim monitoring.

Pencabutan bendera tersebut menimbulkan amarah salah seorang demisioner HMI yang saat ini juga masih menjabat sebagai fungsionaris LEM-U. Keduanya kemudian melakukan pertemuan untuk membahas pencabutan bendera. Selain itu, mereka juga membuat perjanjian untuk saling menghargai pihak internal maupun eksternal yang juga disepakati oleh kedua belah pihak.

Pasca Kuliah Perdana, sempat ada kejadian lain yang menyalahi regulasi, yaitu pembagian brosur kepada mahasiswa baru oleh beberapa organisasi eksternal. Kejadian itu berlangsung ketika mahasiswa baru tengah berkumpul untuk pembekalan Serumpun FPSB pada 21 – 22 Agustus mendatang.

Bersamaan dengan itu, panitia pelaksana Serumpun menarik brosur yang beredar. Hal itu diungkapkan oleh Rafi Pasha selaku Koordinator Komisi B Serumpun.

“Iya, kami pengennya mahasiswa baru fokus untuk mengenal lebih dekat dengan fakultas nya dulu. Jadi kami menarik segala bentuk brosur organisasi eksternal yang sudah beredar tadi,” papar Rafi ketika ditemui pada Selasa (13/08/2019).

“Kan ada juga brosur dari UKM, kita juga menahannya. Toh saat rangkaian acara nanti juga ada waktunya, saat pengenalan UKM,” tegasnya.

Menurutnya, penarikan itu merupakan regulasi Komisi B. “Apabila mahasiswa baru memang mau membaca lagi selebaran itu, ya boleh, tetapi selepas kegiatan nanti,” tambahnya.

Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Safira Cahya bahwa selebaran UKM Internal UII juga ditarik. “Iya. Penarikan kembali brosur tadi tidak hanya dari selebaran Organisasi Eksternal saja, tetapi UKM Internal UII yang mempunyai akses promosi juga ditemukan di beberapa mahasiswa baru FPSB,” ujar Safira selaku staff Divisi Penertib Barisan dan Keamanan (DPBK) Serumpun.

Randy Wahyu, salah seorang mahasiswa baru yang menerima selebaran mengatakan bahwa ia juga ditawari secara langsung.

“ada salah satu mahasiswa yang ngasih brosur ke aku. terus ditawari ke aku ‘mas, ini ada selebaran kertas untuk kamu’ kata nya gitu, terus saya nanya ‘oh ini dari organisasi mana ya?’ terus dia bilang dari HMI ” ujar Randy.

Tidak hanya Randy, Hefa juga mengatakan bahwa ia juga menerima selebaran. “Aku dikasih selebaran HMI di sekitar tenda pas mau masuk ke kuliah perdana. Belum sempat aku baca, tapi udah di ambil duluan. Dari rumah juga aku udah diwanti-wanti tentang islam-islam gitu. Jangan sampai bisa gabung karena kan gak tau juga islam nya itu gimana.” (Aisyah Anggraini & Ainun Zakiyyah)

Reporter bersama: Tim Liputan Khusus Pesta & Serumpun

*Berita ini telah diralat pada 25 Agustus 2019 pukul 14.20 WIB.

2 thoughts on “Kejadian Lama Terulang Kembali

  • Agustus 16, 2019 pada 8:02 pm
    Permalink

    Menurut saya, jika diberikan brosur dan di baca mahasiswa/i baru tidak akan membuat 100% kemungkinan akan join organisasi itu, dan saya penasaran alasan dari tidak diperbolehkan semua organisasi mendoktrin di awal kulper itu kenapa? Sah sah saja selagi tidak melenceng dari marwah UII dan tidak ada pemaksaan.

    Balas
  • Agustus 16, 2019 pada 8:40 pm
    Permalink

    Kisah sedih di kuliah perdana, hiks ):

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Alhidayatul Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *