Bersua, Berbudaya, Jadi Juara dalam Serumpun 2024
Oleh: Nazhifah Aulia Anwar
Unik, itulah kesan yang ingin dihadirkan dalam konsep SERUMPUN 2024. Sua, Suara, Juara menjadi slogan khas yang mampu menggambarkan keseluruhan acara yang berlangsung selama 3 hari ini. SERUMPUN 2024 dilaksanakan pada 11-13 September 2024 dan menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII. Chants, SAIR, Serumpun Mencari Bakat (SMB), Dimas Diajeng, Jelajah Jajanan Kampus (JEJAK), dan UKM Journey mewarnai serangkaian acara SERUMPUN 2024.
Warna-warna abstrak, cerah, dan ceria menjadi gebrakan baru dari konsep SERUMPUN 2024.
“Konsepnya itu sekarang, nanti, dan masa depan. Ya sudah aku milihnya ‘mari bersua’ karena disini kita bersua. Bertemu dan berani bersuara itu untuk kita kuliahnya atau ospeknya. Kalau ‘menjadi juara’ kan menjadi itu jadi prosesnya semoga bersua dan berani bersuara ini bisa menjadi dasar untuk jadi juara,” ungkap Audrey, Ketua SC SERUMPUN 2024 (13/09).
Kegiatan Chants & SAIR atau senam irama salah satu pemantik semangat pada pra-SERUMPUN. Rangkaian games estafet sarung dan bola masa depan dalam agenda Gerak Ramai Asik (GARASI) menjadi langkah awal untuk menjalin kebersamaan bagi para peserta. Sambutan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Yogyakarta merupakan pembeda dari SERUMPUN 2024. Suatu bentuk tanda kehormatan bagi mereka apabila mahasiswa baru FPSB disambut oleh ‘orang jogja’ itu sendiri.
SMB merupakan ajang unjuk bakat mulai dari bernyanyi, drama musikal, hingga pertunjukkan lagu yang ditampilkan oleh para mahasiswa baru, turut memeriahkan SERUMPUN hari pertama. Sama seperti tahun lalu, pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga di lingkup FPSB masih ditampilkan dengan konsep yang serupa. Dibuka dengan presentasi oleh masing-masing perwakilan Lembaga dan HMJ, Focus Group Discussion (FGD), dan ditutup dengan UKM Journey.
Agenda FGD pada hari kedua SERUMPUN 2024 menjadi agenda yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru terhadap divisi-divisi di dalam LEM FPSB. FGD ini dipandu oleh masing-masing Kepala Divisi dan Sekretaris Divisi LEM FPSB. Kemudian, mahasiswa baru juga disuguhkan talkshow dengan tema “Suara Sang Juara” bersama Okky Madasari, penulis novel Maryam dan Pasung Jiwa. Tak hanya itu, mahasiswa baru juga diarahkan untuk membacakan karya tulisannya dengan lantang.
SERUMPUN 2024 juga tidak melupakan nilai-nilai islami yang ditunjukkan dalam agenda bertajuk Ceramah Motivasi dan Inspirasi (CERMAT) bersama Ust. Ransi Al-Indragiri dengan tema “Sang Juara Dunia dan Akhirat”.
Uniknya dari SERUMPUN 2024 adalah agenda Dimas Diajeng yakni pertunjukkan baju adat daerah yang ditampilkan oleh masing-masing jamaah.
“Kalau temanya itu, misal nama jamaahku itu Sultan Mahmud itu dari Sumatera Selatan. Jadi, kita pakai bajunya dari Sumatera Selatan untuk mempresentasikan nama jamaahnya,” jelas Shakila, Wali Jamaah 11(13/09).
Pengumuman tidak terduga yang tertera di Instagram @serumpun_2024 terkait pembatalan kedatangan guest star sempat mengundang kekecewaan dari peserta. Tetapi, panitia mengakui bahwa itu hanya gimmick belaka. Kemudian langsung ditampilkan kedatangan Aldi Taher dengan iring-iringan motor gede yang menjadi penghibur lelah di hari terakhir. Meskipun begitu, ramai diperbincangkan oleh khalayak terkait guest star pada SERUMPUN 2024. Pasalnya, SERUMPUN 2023 mampu mengundang band Reality Club sebagai guest star.
Terlihat juga dari kolom komentar yang menyebutkan adanya keluhan dari mahasiswa baru terkait konsumsi. Menurut pengakuan salah satu Wali Jamaah yang mengeluhkan anak jamaahnya sakit, akibat belum sempat sarapan dan tidak adanya snack box dari panitia. Kendatipun, agenda JEJAK pada hari pertama dan kedua menjadi pelipur lapar dan terlihat antusiasme dari para mahasiswa baru.
Koordinasi antar panitia juga terlihat komunikatif, apabila ada masalah, panitia langsung sigap menangani dan menyelesaikan masalah tersebut.
“Mitigasi di tempat, misalnya masalah kamar mandi itu ada miskom juga antar Divisi Waljam dan Diskam, langsung ditangani. Karena adanya penumpukan, akhirnya dibagi, di sana putra di sini putri. Kita nggak tau seberapa kapasitas putra yang di sana, terus yang putri kosong. Kan useless jadinya sehingga dibagi aja kanan kiri kan ada bagiannya putra dan putri. Kalau kosong langsung dioper,” jelas Subayu, Ketua OC SERUMPUN 2024 (13/09).
Miskomunikasi antar panitia memang tetap ada, tetapi dengan penanganan yang cepat, masalah tersebut mampu diatasi dengan cepat pula. Hal ini juga sejalan dari respon salah satu peserta SERUMPUN 2024. Sadiyatul Azkiya atau akrab dipanggil Yaya, mahasiswa Psikologi angkatan 2024, menilai panitia SERUMPUN 2024 lebih ramah dibandingkan dengan panitia PESTA 2024.
“Kalau panitia terutama waljamnya benar benar mengayomi banget. Apalagi aku dua-duanya kan cewe ya, sesama cewe. Menurut aku, panitia yang lain nggak seseram panitia pas PESTA sih. Ini bener-bener seru banget, walaupun kakak Diskam masih bisa senyum,” tutur Yaya (13/9).
Keseruan dan kemeriahan SERUMPUN 2024 menjadi momen yang akan dikenang oleh seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Akan tetapi, muncul pertanyaan terkait rasionalisasi mengapa panitia hanya memperbolehkan empat orang dari perwakilan lembaga dan UKM untuk menjaga stand pada saat Jelajah UKM. Kami menilai empat orang ini kurang cukup untuk memeriahkan dan menarik perhatian mahasiswa baru.
Panitia memberikan konfirmasi bahwasannya aturan tersebut dibuat agar tidak terjadi penumpukan orang dalam area tersebut dan mencegah kekacauan yang terjadi. Sebenarnya diperbolehkan lebih dari empat orang. Asalkan, empat orang yang terdaftar menjadi penanggung jawab dalam stand tersebut. Seharusnya, aturan ini bisa lebih disosialisasikan agar setiap stand bisa menyusun agenda perkenalan yang mampu menarik perhatian mahasiswa baru.
Penyunting: Paramitha Maharani
Grafis: Dhiya Najah Fitria
Reporter: Aisha Ratna Belinda

