LEM UII Tunjukkan Kepedulian Lingkungan Lewat UAYS

(Kampus Terpadu, 13/06/2017) Ulil Albab Youth Summit (UAYS) merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Univesitas Islam Indonesia (LEM U). Acara tersebut berlangsung pada tanggal 9-11 Juni 2017 di Kampus Terpadu UII, Yogyakarta, dan diikuti oleh sebanyak 116 peserta dari berbagai universitas. Adapun rangkaian acara UAYS diantaranya ialah konferensi nasional, seminar nasional, forum eksekutif mahasiswa, historia, dan terakhir gala dinner.

Nur Arifan, ketua Steering Committe UAYS, mengatakan bahwa sebelumnya, LEM U juga mengadakan acara serupa yakni FORNETIF (Forum Ekonomi Kreatif). Namun berbeda dengan FORNETIF, UAYS mengangkat tema besar tentang lingkungan dalam konferensi nasionalnya.

“sebenernya ini jilid 2 mas, jilid satu-nya itu kemarin ada FORNETIF, tahun ini berbeda karena dari LEM memang memfokuskan di bidang yang berkaitan dengan lingkungan,” kata Nur Arifan.

Seminar nasional UAYS diisi oleh beberapa pakar lingkungan seperti Longgena Ginting (Direktur Strategi & Analisa Greenpeace Asia Tenggara), Ismid Hadad (Ketua Pembina Yayasan Keanekaragaman Hayati), San Afri Awang (Dirjen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), serta Widodo Brontowiyono (Akademisi Lingkungan UII). Dilanjutkan dengan diskusi dalam forum eksekutif mahasiswa dengan tema “Nol Deforestasi: Mahasiswa Menyelamatkan Hutan Indonesia” yang dipantik langsung oleh praktisi jurnalisme lingkungan, Tommy Apriando. Nur Arifan mengatakan hasil diskusi tersebut akan dirangkum dan diajukan kepada pemerintah sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan hutan di Indonesia.

“Tapi kita tidak hanya berpatokan dari teori-teori, makanya kita ada aksi nanam pohon juga kemarin”, ujar Ketua SC UAYS tersebut.

Beni Suranto selaku Direktur Kemahasiswaan UII mengaku cukup mengapresiasi acara UAYS. Menurut Beni, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh LEM U sudah mengalami kenaikan sekaligus perbaikan. Namun, Beni berkomentar bahwa masih banyak yang harus diperbaiki lagi untuk kedepannya, seperti kemampuan dalam menggaet peserta dan sumber dana eksternal, Jangkauan publikasi kegiatan, serta professionalisme dalam pelaksanaan kegiatan.(Mirza)

 

*Foto diambil dari dokumen UAYS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *