Semrawut Alur PESTA 2024

Oleh: Filzahnabiela Azzahra

Hari terakhir Pesona Ta’aruf (PESTA) 2024 Universitas Islam Indonesia (UII) mengalami kegaduhan. Hal ini nampak dari banyaknya mahasiswa baru yang pingsan di tengah kegiatan orientasi mahasiswa baru. Tenda yang sudah terpasang sejak pra-PESTA hingga hari pertama dibongkar sehingga membuat area teduh yang tersedia menjadi sedikit. Menampilkan serangkaian acara yang padat, membuat mahasiswa baru mengalami kelelahan. Teriknya sinar matahari juga turut memperparah kondisi yang ada.

Melihat banyaknya mahasiswa baru yang pingsan, panitia PESTA 2024 melarikan mahasiswa baru yang pingsan ke ruang kesehatan guna mendapat penanganan lebih lanjut. Ketua SC, Panitia Komisi A, dan DPM setiap fakultas selaku Tim Monitoring langsung melakukan koordinasi insidental untuk merencanakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Selama koordinasi dilangsungkan, mahasiswa baru diarahkan oleh panitia untuk ISHOMA. 

Usai ISHOMA, mahasiswa baru diarahkan oleh panitia untuk dibagi ke beberapa titik teduh. Beberapa jamaah diatur oleh panitia ke halaman depan gedung FPSB, gedung Fakultas Kedokteran (FK), gedung Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Auditorium K.H. Abdulkahar Muzakir, serta Masjid Ulil Albab. Buntut dari mobilisasi ini, alur kegiatan dari PESTA 2024 menjadi membingungkan karena mahasiswa baru terbagi di beberapa tempat. 

Mobilisasi Mahasiswa Baru di Auditorium K.H. Abdulkahar Muzakir

Kegaduhan yang terjadi dikarenakan teriknya cuaca panas ditambah mobilisasi mahasiswa baru ke tempat teduh berlangsung lama selama dua jam. Kami bertanya kepada salah seorang panitia Divisi Acara, mengatakan bahwa setelah mobilisasi mahasiswa baru ke tempat teduh sudah dilakukan, akan dilanjutkan pemantik untuk kegiatan manajemen aksi. Namun, kenyataannya manajemen aksi ditiadakan.

Kami berkesempatan untuk mewawancarai Syafiq selaku Ketua SC PESTA 2024, Syafiq menyebutkan bahwa mereka sangat memprioritaskan keselamatan, kemaslahatan, serta kesehatan mahasiswa baru.

“Di PESTA tahun ini kami sangat memprioritaskan keselamatan, kemaslahatan, serta kesehatan dari mahasiswa baru. Kenapa manajemen aksi itu kami tiadakan, kembali lagi karena kami betul-betul memikirkan agar hal tersebut tidak terjadi,” jelas Syafiq (06/09). 

Batalnya kegiatan manajemen aksi ini dikarenakan banyaknya mahasiswa baru yang pingsan akibat teriknya cuaca panas yang melanda di hari terakhir PESTA 2024. Mahasiswa baru yang pada dua hari sebelumnya terbiasa mendapatkan tenda untuk berteduh, di hari terakhir PESTA 2024 tenda tersebut dibongkar. Mengingat akan diadakannya konser pada malam setelah kegiatan inagurasi. 

Mengetahui banyaknya mahasiswa baru yang jatuh pingsan, Syafiq menyebutkan bahwa panitia sudah memitigasi dari jauh-jauh hari jika hal tersebut terjadi.

“Kita alhamdulillah sudah menyiapkan mitigasi dari jauh-jauh hari sebelumnya supaya tidak terjadi apapun yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, cepat penanganan dari kesehatan, kita langsung menghubungi dokter dari pihak Fakultas Kedokteran,” ucap Syafiq (06/09). 

Serangkaian acara yang padat, teriknya cuaca panas, kurangnya koordinasi antar panitia menyebabkan hari terakhir PESTA 2024 menjadi chaos. 


Penyunting: Paramitha Maharani

Grafis: Dhiya Shofia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *