Lewat Novel Perdananya, Shaputro Belahasir Santuni Difabel

 

Proses perjalanan seseorang untuk mencari arti kehidupan sejati diceritakan dalam novel berjudul “Akhir Perjalanan Hati.” Toleransi berbudaya dan beragama, diskriminasi terhadap sebagian orang serta proses pencarian si penulis memberikan warna tersendiri untuk buku self publishing karya Shaputro Belahasir, mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2014, yang telah soft launching sejak 21 oktober 2017 lalu itu.

Membuat buku based on true story dalam kurun waktu 5 bulan, menjadikan sebuah tantangan tersendiri bagi pria yang akrab disapa Billy ini, terutama dalam proses mengingat setiap detail kejadian pada masa kepenulisan. Terlebih, novelnya merupakan jenis buku indie yang tentunya berbeda dengan buku dari penerbitan mayor.

Kali ini Billy membuat acara bedah novelnya dengan mengusung tema “Rotasi garis awal” yang dilaksanakan pada hari Selasa (21/11/2017) di Puncaknya Jogja, tempat kuliner bernuansa ala camping di alam. “Kenapa temanya rotasi garis awal itu karna saya mau menceritakan bagaimana proses buku ini sampe akhirnya dapat muncul ke permukaan,” ujar Billy.

Acara bedah buku tersebut sekaligus menjadi upaya menggalang donasi untuk anak-anak difabel (berkebutuhan khusus) di panti asuhan Bina Remaja, yang berada di kawasan Bantarjo, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Sebab, 10% dari hasil penjualan buku akan didonasikan ke Panti asuhan tersebut. Menurut Billy, ia melakukan hal itu atas dasar kepedulian sosial. “Sekarang ini saya merasa berkurangnya jiwa sosial pada masyarakat, padahal di antara mereka yang telah diberikan kehidupan berkecukupan masih ada bagian untuk para kaum dhuafa,” kata Billy.

Selain sharing bedah buku,  acara tersebut juga dimeriahkan oleh beberapa penampilan guest star seperti pemain selo, band, stand up comedy, pembacaan puisi, doorprize, serta pemutaran kotak amal. (Dinda)

Foto oleh: Khafiya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *