Tangan Jahil Oknum DPM FPSB dalam Bantuan SPP

Oleh Redaksi

Setiap pergantian semester, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII memiliki program dana bantuan berupa potongan SPP untuk mahasiswanya.  Bantuan tersebut dilakukan dengan memotong sekian persen biaya SPP mahasiswa terpilih. Tahun ini tepatnya pada angsuran SPP kedua tahun ajaran 2021/2022, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FPSB memutuskan menggunakan dana abadi mereka untuk potongan yang diberikan oleh beberapa mahasiswa di FPSB sesuai dengan hasil dari sidang istimewa (SI) yang mereka laksanakan.

Namun belakangan ini beredar sebuah cuitan dari akun twitter @uiimenfess yang mengatakan hal yang cukup mengejutkan. Salah satu anggota DPM FPSB UII telah menyalahgunakan dana bantuan dengan meminta jatah 50% dari potongan SPP yang diberikan kepada mahasiswa. Tweet tersebut juga mengatakan ingin menambahkan bukti-bukti terkait berupa tangkapan chat antara mahasiswa penerima bantuan dan salah satu anggota DPM FPSB UII. Namun sampai saat ini tidak ada lanjutan dari tweet tersebut. 

Perihal isu ini anggota DPM FPSB yang dimintai keterangan mengaku tidak tahu pelaku di balik isu tersebut. Mereka juga masih berusaha mencari tahu dengan menunggu keterangan dari advokasi LEM FPSB.

“Kami belum meng amin kan, kalau udah bukti pasti dan ada tangung jawab kami akan ambil tindakan” ungkap Ghiffari, Komisi I DPM FPSB.

Di samping itu Imam sebagai Sekretaris Jenderal DPM FPSB UII mengatakan tidak mengetahui siapa saja yang menerima bantuan potongan SPP dari dana abadi mereka.

“Kalau saya pribadi baru tahu tentang siapa saja yang menerima bantuan itu, tidak tercantum dalam sidang SI yang sudah kami laksanakan,” tambah Imam.

Dari pihak Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sudah membuat aliansi yang sifatnya independen dalam membantu mengusut tuntas kasus ini. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan membuat google form dan menyebarkannya melalui platform instagram dan twitter. Sampai sekarang kasus ini masih diusut oleh pihak-pihak terkait seperti Kahim & advokasi Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM), Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI), Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasiona (KOMAHI), English Departmnet Stundent’s Association (EDSA) dan LPM Kognisia sendiri. 

Menurut keterangan yang kami dapatkan dari anggota DPM FPSB, bantuan ini ada dalam jobdesc dari Komisi I dan dibantu oleh pihak advokasi LEM. 

“Nah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu Komisi I sama Advo,” jelas Aura, Ketua DPM FPSB.

“Komisi I DPM sama advokasi, karena mereka yang terlibat pembagian SPP, ngurusin SPP itu mereka yang terlibat,” ujar Dio, Ketua LEM FPSB.

Sedangkan dari pihak Advokasi LEM FPSB sendiri menjelaskan mereka hanya diminta bantuan oleh Komisi I DPM FPSB sebagai narahubung dengan penerima bantuan SPP.

“Kita hanya sebagai narahubung. Jadi tugas kita dalam semua hal ini terkait SPP itu cuma mengisi data aja. Meminta dan mengisi data aja dan ngirim file,” ungkap Randy, koordinator advokasi LEM FPSB.

“Saya meminta bantuan eksekutif, untuk mencari penerima itu,” ujar Ghiffari.

Sampai sekarang kasus ini masih terus diusut untuk mengetahui siapa dalang di baliknya. Pihak akun twitter @uiimenfess juga bungkam soal ini dan tidak memberi tahu siapa yang mengirim isu tersebut, penyelidikan akan terus berlanjut dengan mengerucutkan bukti-bukti yang sudah ada dan diakhiri dengan dalang dari isu ini akan terungkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *