Wajah Baru Serumpun 2022 : BARU BARA BAUR

oleh : Redaksi 

Acara pengenalan mahasiswa baru di Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia atau yang lebih dikenal dengan SERUMPUN (Semarak Ta’aruf Penuh Makna), pada tahun 2022 ini dilaksanakan kembali secara offline setelah pandemi melanda dua tahun lamanya. Berlangsung selama tiga hari yaitu pada tanggal 24 – 26 Agustus, acara ini mengusung slogan “BARU BARA BAUR” sebagai bentuk rasa bangga menjadi bagian dari keluarga FPSB yang memiliki sinergi berkelanjutan dan semangat yang berkobar. Acara SERUMPUN kali ini dimeriahkan oleh beberapa agenda seperti Stadium Generale, Social Project, senam bersama, hingga pentas seni dari setiap jamaah.

“Baru yang kita maksud disini adalah situasi yang baru, Bara menunjukan semangat yang membara dan baur itu mengamabarkan antara kaka tingkat dan mahasiswa baru bisa berteman bukan sebagai adik tingkat yang harus di plono” Ujar Dava sebagai Ketua OC Serumpun 2022.

Rangkaian acara SERUMPUN dibuka tanggal 24 Agustus yang disebut dengan Pra-Serumpun dilaksanakan di lapangan parkir Ilkom (Ilmu Komunikasi FPSB) yang diawali dengan babayo dan arak-arakan bersama seluruh panitia dan mahasiswa baru FPSB. Simulasi gempa yang diselenggarakan oleh panitia SERUMPUN tahun ini merupakan bentuk inisiasi tanggap bencana yang diisi dengan penyampaian materi oleh Walid Jumlad S.Psi, M.Psi, Psikolog.

Mitigasi Gempa
Mitigasi Gempa

Selama sesi materi, pembicara menyampaikan ilmu dasar dan aksi yang perlu dilakukan dalam menyikapi bencana gempa. Secara keseluruhan, kegiatan ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa baru FPSB. Deva, mahasiswa baru jurusan hubungan internasional mengatakan bahwasannya simulasi gempa ini sangat penting untuk disosialisasikan terlebih karena lokasi UII yang dekat dengan Gunung Merapi. “Kalo dari aku sangat sangat penting sekali, terutama dan terlebih kita tinggal dan sebagai mahasiswa UII yang dekat dengan Gunung Merapi”, jelas Deva. Tidak hanya mengedukasi, kegiatan simulasi gempa ini menjadi pengetahuan baru bagi para mahasiswa. “Penyampaian materinya mudah dipahami buat kita mahasiswa baru ini dan materinya menarik”, ucap Tyas mahasiswa baru hubungan internasional. 

Pernyataan ini selaras dengan Haidhar sebagai Ketua SC dari Serumpun 2022 yang dimana dengan suasana baru yang di hadapi perlu adanya suatu bekal guna mahasiswa baru untuk tinggal di Yogyakarta khsusnya dekat dengan Gunung Merapi.

“Mitigasi yang paling masuk akal menurut kami adalah dengan mitigasi gempa, karena lokasi yang deket sama Gunung Merapi, walaupun ada sedikit tipis-tipis mitigasi lainnya” Ujar Haidar.

***

Hari kedua SERUMPUN yang menjadi hari pertama inti dari acara. Acara di buka dengan sambutan dari Ketua OC, Mahendra Lavidavayastama dan Haidhar Wardoyo sebagai Ketua SC, diikuti dengan serangkaian pengenalan fakultas dan jurusan yang ada di FPSB.

Selaras dengan tema acara, stadium generale yang menjadi talkshow utama mengusung isu membangun mindset sebagai seorang pebisnis di usia muda.  Narasumber yang di pilih yaitu Meika Hazim dan Ulimazzada Islamy. Meika Hazim atau yang kerap dipanggil dengan Bu Meika merupakan pendiri perusahaan coklat di Yogyakarta yaitu PT. nDalem Value Indonesia sekaligus dosen FPSB dalam bidang kewirausahaan. 

Sesi tanya jawab dengan Meika Hazim
Sesi tanya jawab dengan Meika Hazim

Mengusung tema “Get to Know Entrepreneurship”, Meika memberikan penjelasan tentang bagaimana kehidupan kuliah dapat menjadi jembatan untuk membangun kebiasaan seorang entrepreneur. “Bahwa sebagai seorang mahasiswa kita harus bertanggung jawab terhadap segala pilihan, ‘cause your choices is your responsibilities”, kata beliau seraya menghadap ke seluruh mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa, mereka mempunyai kesempatan untuk mencoba segala hal sesuai dengan passion dan menekuni bidang tersebut secara konsisten. “Jangan lupa untuk bermimpi setinggi mungkin” tegas beliau.

Be Young Creativepreneur for The Great Future adalah tema yang diangkat pada pembicara kedua yaitu Ulimazzada Islamy atau dengan nama panggilan Zada. Menurut Zada, ia bisa membangun bisnis karena ia mengambil dan memanfaatkan segala kesempatan serta sumber daya yang ada. “Sebenernya aku bangun bisnis ini coba-coba, tapi setelah coba-coba itu aku jalanin dengan tekun dan konsisten”, kata Zada pada sesi talkshow.

Sesi penutup di hari kedua adalah pameran UKM FPSB yang berjumlah kurang lebih ada 10 dengan beragam komunitas dan UKM yang ada. Walaupun dalam persiapannya masih terkesan kurang karena keterlambatan datangnya meja yang dimana datang di penghujung acara. Para mahasiswa dibimbing bersama wali jamaah untuk mengunjungi dan mengobservasi stand UKM yang diminati mahasiswa. Banyak komunitas dan UKM yang menunjukan bakat dan atraksi sesuai dengan minat-nya.

***

Hari terakhir SERUMPUN diisi dengan senam bersama panita, social project, pentas seni mahasiswa, dan penampilan Soegi Bornean sebagai guest star. Kegiatan di hari tersebut dimulai dengan Senam Serumpun guna memperat ikatan antara keluarga FPSB. Dilanjut dengan Social Project : Climate Change yang dilaksanakan di Auditorium Kahar Mudzakir. Sebelumnya, para mahasiswa baru juga di informasikan untuk membawa sampah elektronik yang nantinya akan dikumpulkan dan di daur ulang. 

Tak lengkap SERUMPUN jika tak ada Pentas seni (PENSI) yang dipersembahkan oleh para mahasiswa baru. PENSI menjadi gong acara guna melengkapi konsep “BAUR” antara panitia dan mahasiswa baru. Penampilan-penampilan yang berisikan hasil kreativitas setiap jamaah berupa drama musikal, musikalisasi puisi, dan lain sebagainya. Tema PENSI yang masih selaras dengan tema acara membuat kreativitas para peserta diuji untuk dapat menampilkan sebuah karya seni dengan durasi waktu yang cukup singkat. Rangkain acara diakhiri dengan penampilan persembahan dari panitia SERUMPUN sebelum penampilan utama dari Soegi Bornean selaku guest star. 

Keseruan Konser dengan Soegi Bornean
Keseruan Konser dengan Soegi Bornean

Rangkaian acara pada hari terakhir SERUMPUN 2022 berjalan dengan normal dan penuh antusias mahasiswa, namun sangat disayangkan hingga akhir acara tidak terdapat penganugerahan secara resmi baik bagi jamaah yang telah melaksanakan pentas seni maupun beberapa kategori yang umumnya ada pada kegiatan ospek fakultas ini. Keterbatasan waktu diduga menjadi penyebab tidak diadakannya sesi penganugerahan pada malam penutupan SERUMPUN 2022.

***

Beragam acara yang telah dilalui selama SERUMPUN menuai beragam komentar dari mahasiswa baru baik yang merasa puas akan diadakannya kegiatan ini secara offline kembali maupun beberapa mahasiswa yang merasa bosan dalam mengikuti rangkaian cara. Kami mewawancarai salah satu mahasiswa baru yang menyampaikan pendapatnya dalam mengikuti kegiatan ini

“Insightnya kita lebih banyak tau seputar gimana cara mengolah sampah elektronik gitu, ternyata ada gitu ada lembaga yang menyediakan buat recycle sampah elektronik gitu.

Acaranya seru, heboh banget,  nambah temen dari berbagai prodi jadi nambah banyak relasi kan, ga seneng nya cape aja sih duduk mulu soalnya sampe selesai acara, sakit pantat jadinya” Ujar salah satu mahasiswa baru Psikologi

Disamping itu masih ada beberapa acara yang boring. Pernyataan tersebut didukung oleh salah satu pernyataan mahasiswa berinisial T. “Yaa ada beberapa acara yang di tengah-tengah tu boring si”, jelasnya pada saat diwawancara. Persiapan yang bisa di bilang cukup singkat yaitu kurang lebih 2 bulan tak menjadi penghalang untuk panitia dengan maksimal mempersiapkan acara ini, setelah selama 2 tahun vakum secara offline

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *